Senin, 20 Juli 2009

4 LAPISAN TCP/IP


  • Model TCP/IP terdiri atas 4 lapisan, yaitu :
1. lapisan Application
2. Transport
3. Internetwork
4. Network Interface.


1. Lapisan Application
adalah lapisan dimana suatu perangkat lunak berperan, misalnya saja sebuah penjelajah
web (web browser). Anda sedang membaca tulisan ini? Berarti aplikasi TCP/IP anda
sedang bekerja.

2. Transport
adalah lapisan untuk mendefinisikan bagaimana data yang diproses oleh lapisan aplikasi
dikirimkan melalui jaringan. Dalam lapisan ini terdapat dua jenis protokol, yaitu TCP
(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protokol). Jenis protokol apa
yang digunakan, dan bagaimana suatu data dikirimkan dengan protokol tersebut sangat
bergantung pada lapisan aplikasi.
Misal sebuah server web, umumnya melayani permintaan dari browser web
menggunakan protokol TCP port 80. Pada lapisan ini, data diberi header TCP sehingga
menjadi sebuah segment. Proses penambahan header ini disebut enkapsulasi. Lapisan
transport ini juga bertugas menjaga keutuhan data dengan mendeteksi terjadinya
perubahan/kerusakan pada data.

3. Internetwork.
Pada lapisan ini segmen (data yang sudah dibubuhi header Transport) diberi header IP.
Disinilah didefinisikan dari siapa dan untuk siapa sebuah segmen akan dikirim, dengan
membubuhkan alamat IP atau IP Address.
Ada dua versi IP yang sekarang digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6. IPv6 belum digunakan
secara meluas karena masih terbatasnya perangkat yang mendukung, namun beberapa
institusi sudah mulai mempraktikkan IPv6 berdampingan dengan IPv4. Terus terang saya
belum pernah mempelajari apalagi meng-implementasikan IPv6, jadi yang akan saya
bahas dan sebut dengan IP address dalam tulisan-tulisan saya sementara ini selalu IPv4 .
IPv4 terdiri atas kode sepanjang 32 bit, atau dinyatakan dalam desimal dengan memberi
titik di setiap 8 bit-nya. Contoh alamat IP: 00000010 00000010 00000001 00000001 atau
dalam desimal 10.10.0.1. Pembubuhan header pada segmen ini mengubah segmen
menjadi packet.
Routing dapat terjadi berdasarkan informasi IP, karena itu routing juga bekerja pada
lapisan ini.

4. Network Interface.
Pada lapisan ini paket akan dibubuhi alamat perangkat keras dari perangkat antarmuka
jaringan, yang kita kenal sebagai MAC Address, dan kemudian dikirimkan melalui
perangkat-perangkat keras jaringan (hub,switch, kabel, dll). “Lho, kan sudah ada IP,
mengapa perlu MAC adress”?
IP mendefinisikan pengalamatan secara logikal dan digunakan untuk penunjuk arah dari
awal hingga tujuan, sedangkan MAC Address mendefinisikan secara fisik, dan hanya
belaku untuk setiap segmen jaringan. Kurang jelas? Begini, suatu paket dapat dikirimkan
melalui banyak sekali perangkat dan router, MAC Address berperan untuk mengirimkan
paket antara satu router dan router lainnya. Misal suatu PC bertanya “saya ada paket nih,
saya mau kirim ke si B (IP address), lewat mana ya? router menjawab “sini, lewat sini!”
disinilah saat dimana paket akan dibubuhi MAC Address si router, demikian juga si
router akan bekerja pada segmen berikutnya.
LH = Link Header, LT = Link Trailer. MAC Address asal dan MAC Address tujuan
merupakan bagian dari Link Header, sedangkan Link Trailer berisi checksum (kode yang
digunakan untuk memeriksa apakah data yang dikirim benar.

Referensi:
www.johan-net.co.cc/Download/KULIAH/Osi_Tcp_ip.pdf



























































































»»»»»

DASAR-DASAR PENGAKABELAN JARINGAN


Dalam dunia networking, dikenal beberapa jenis kabel yang sering digunakan. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Gambar dibawah ini merupakan tipe kategori kabel yang digunakan dalam jaringan (cable category).



Gambar 1. Kategori Kabel

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).




Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”), banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Twisted Pair
Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah modul Rregistered Jack (RJ) yang disebut RJ-45. Hal yang perlu dipahami adalah untuk memastikan bahwa, kita menghubungkan warna yang tepat pada pin RJ-45 yang tepat. Dan RJ-45 dengan arah menghadap kedepan. Terdapat beberapa konsensus yang mengatur urutan pemasangan kabel, yaitu : 568A, 568B atau 258A. Semuanya merupakan konsensus yang menjelaskan, kabel mana harus pergi ke pin yang mana.



Gambar 2.Twisted Pair

Untuk urutan kabel diatas adalah standar yg digunakan secara umum; tapi kita bisa juga melakukan pengurutan kabel sesuai dengan keinginan kita; tentu saja konsekwensi-nya jika terjadi permasalahan yg terjadi pada jaringan akan menyulitkan kita, karena kita membuat standar pengkabelan tersendiri.

Kemudian Standar untuk koneksi PC to PC dan PC to Hub, mengenal adanya Straight Cable dan Cross Cable.
Straight Cable
Biasanya digunakan untuk koneksi PC to PC, standar yg digunakan adalah TIA568A, dimana kedua ujungnya menggunakan model seperti gambar 3.

Untuk urutan kabel diatas adalah standar yg digunakan secara umum; tapi kita bisa juga melakukan pengurutan kabel sesuai dengan keinginan kita; tentu saja konsekwensi-nya jika terjadi permasalahan yg terjadi pada jaringan akan menyulitkan kita, karena kita membuat standar pengkabelan tersendiri.

Standar 568A (Standar ini juga sesuai dengan standar Northern Telecom pada ISDN.)

Gambar 3. Kabel Standar TIA 568A
Standar yg biasa digunakan untuk koneksi PC to Hub / Switch.

EIA/TIA 568B

Gambar 4. Kabel Standar TIA 568B

Kemudian Standar untuk koneksi PC to PC dan PC to Hub, mengenal adanya Straight Cable dan Cross Cable.
Straight Cable
Biasanya digunakan untuk koneksi PC to PC, standar yg digunakan adalah TIA568A, dimana kedua ujungnya menggunakan model seperti gambar 3.

Cross Cable
Sedangkan Cross Cable digunakan untuk koneksi PC to PC. Satu ujungnya memiliki urutan standar T568A dan ujung yang satunya menggunakan standar T568B.


Gambar dibawah ini mungkin lebih bisa menjelaskan perbedaan antara cross link dengan straight link connection


Peralatan yg diperlukan untuk pengkabelan
1. Konektor

Left to right, RJ connectors: an eight-pin 8P8C plug (used for RJ49, RJ61 and others, but often called "RJ45" because of its outward semblance to the true RJ45), six-pin RJ25 plug, four-pin RJ14 plug (often also used instead of two-pin RJ11), and a four-pin handset plug (also popularly, though incorrectly, called "RJ22", "RJ10", or "RJ9"). The middle two can be plugged into the same standard six-pin jack, pictured.

Karena yg kita bicarakan adalah membangun jaringan untuk komputer, maka yg paling banyak digunakan konektor
RJ45 (keterangan lengkap mengenai RJ 45 di http://en.wikipedia.org/wiki/RJ-45

2. Tang Crimping (Crimpper)

Tang crimping (crimpper ato crimp tool) digunakan untuk menjepitkan kabel di konektor RJ 45.

3. Lan Cable Tester

Gambar diatas adalah salah satu alat yg digunakan untuk memeriksa kondisi kabel jaringan yang telah dipasang (di-crimp
Terdapat urutan2 lampu dengan kondisi yg menunjukkan situasi yg berbeda; jika menggunakan kabel straight (568A) maka lampu 1-8 akan berurutan menyala, sedangkan untuk CrossLink connection maka akan menunjukkan urutan2 yg berbeda sesuai dengan urutan kabel-nya.
»»»»»

Sabtu, 18 Juli 2009

Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.



Model Layer OSI

osigroupedlayers.gif





Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

“Open” dalam OSI

open.gif“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).

Modularity

“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.

Modularity

modularity_1.gif
Seperti contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.
modularity_2.gif
Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.

7 Layer OSI

Model OSI terdiri dari 7 layer :

  • Application
  • Presentation
  • Session
  • Transport
  • Network
  • Data Link
  • Physical

Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?

osilayer.gif


Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

Model OSI

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.

Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

Model OSI

Keterangan

osilayers_1.gif

Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

osilayers_2.gif

Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

osilayers_3.gif

Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

osilayers_4.gif

Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

osilayers_5.gif

Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

osilayers_6.gif

Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

osilayers_7.gif

Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.



Referensi: http://
dedenthea.wordpress.com/.../apa-itu-7-layer-osi-dalam-jaringan/ »»»»»
HEAD LINE NEWS SHARE INSIDE | Tempat Berbagi Ilmu dan Pengtahuan Seputar Dunia Komputer juga Dunia IT dll | Semoga Sobat Blogger Enjoy with this Blog dan Jangan lupa Like Us On Facebook ... | Terima Kasih atas Kunjungannya !
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...